Rabu, 08 Oktober 2014

MAKALAH PLANNING



MAKALAH
DASAR DASAR MANAGEMEN
PLANNING






DISUSUN
OLEH
                      MOCH. FAZRUL HIDAYAT (31312A0033)

              PENGAMPU : Ir. Suwati, M.M.A



FAKULTAS TEKNIK PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN 2014 / 2015





KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
          Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta inayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PLANNING” dan tidak lupa pula salawat kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW.
          Penulis menyadari karya tulis ini dapat selesai berkat dorongan, kerjasama, serta bimbingan dan masukan – masukan dari Bapak dan Ibu Dosen serta rekan – rekan di lingkungan Universitas Muhammadiyah Mataram, maka ijinkan pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada :
1.        Orang tua tercinta beserta keluarganya yang selalu mendoakan dan memperhatikan kehidupan penulis, termasuk diantaranya orang – oirang terkasih dalam hidup.
2.        Ir. Suwati, M.M.A. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dorongan kepada penulis.
3.        Dan semua pihak yang telah membantu.

                                                                                               

Mataram, 5 Oktober 2014


Penulis







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                ………………………….…………… 4
B.     Rumusan Masalah                                           ………………………………….…… 5
C.     Tujuan                                                             …….………………………………… 5

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perencanaan                                  …….………………………………… 6
B.     Syarat Perencanaan                                         …….………………………………… 8
C.     Siapa pembuat rencana                                   …….………………………………… 8
D.    Tujuan atau alasan perlunya perencanaan       …….………………………………… 9
E.     Manfaat perencanaan                                      …….………………………………… 9
F.      Sifat Perencanaan                                           …….………………………………… 10
G.    Proses Penyusunan rencana                            …….………………………………… 11
H.    Jenis jenis perencanaan                                   …….………………………………… 11
I.       Hambatan dalam perencanaan                        …….………………………………… 13
J.       Mengatasi hambatan dalam  perencanaan       …….………………………………… 14

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan                                                     ……………………………………… 16
B.     Saran                                                               ……………………………………… 16
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pada dasarnya, dalam melakukan kegiatan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan perencanaan. Tetapi sering tidak disadari bahwa mereka telah melakukan perencanaan. Setiap orang pasti mempunyai tujuan atau suatu cita-cita dalam hidupnya. Dalam usaha mereka untuk mencapai suatu tujuannya mereka pasti mempunyai strategi atau perencanaan bagaimana mewujudkaAn cita-citanya atau tujuannya tersebut. Perencanaan terjadi disetiap jenis kegiatan. Seseorang jika ingin bertindak untuk melakukan sesuatu apapun pasti mereka menyusun suatu perencanaan kegiatan yang akan dilakukan untuk ke depan. Salah satu contoh planning yang Sering kita dengar yaitu kampanye yang disampaikan oleh bupati, gubernur ataupun presiden itu adalah planning atau sebuah perencanaan yang akan mereka jalankan ketika mereka terpilih
Setiap orang perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan baik itu individual maupun dalam berorganisasi, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi setiap individual maupun organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu perlu adanya penetapan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses proses perencanaan.
Perencanaan  merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.


B.   Rumusan Masalah
a.       Apa itu perencanaan.?
b.      Siapa pembuat perencanaan.?
c.       Apa tujuan adanya perencanaan.?
d.      Apa manfaat perencanaan.?
e.       Bagaimana syarat atau sifat perencanaan yang baik.?
f.       Bagaimana proses penyusunan perencanaan.?
g.      Apa saja jenis jenis perencanaan.?
h.      Apa saja hambatan atau kelemahan dalam perencanaan.?
i.        Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam perencanaan.?


C.    Tujuan
a.       Mengetahui apa itu perencanaan
b.      Mengetahui siapa pembuat perencanaan
c.       Mengetahui tujuan pembuatan perencanaan
d.      Mengetahui manfaat dari perencanaan
e.       Mengetahui sifat perencanaan yang baik
f.       Mengetahui proses penyusunan perencanaan
g.      Mengetahui jenis perencanaan
h.      Mengetahui kelemahaan dalam perencanaan
i.        Mengetahui cara mengatasi hambatan pada perencanaan





BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian perencanaan
Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi.

Perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:

a)   Proses.
Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini kegiatan dalam perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku.

b)   Penetapan tujuan dan sasaran.
Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi dapat menetapkan tujuan nya secara khusus ataupun umum,tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.

c)   Pemilihan tindakan.
Yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak efektif.

d)  Mengakaji cara terbaik.
Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik namun bisa saja tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang baik.sebaliknya,sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan cara yang baik pula maka akan menghasilkan sesuatu yang efektif.

e)   Tujuan .
Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang berlaku baik kualitatif maupun kuantitatif.


Unsur  perencanaan (5W + 1H) yaitu pada umumnya menjawab pertanyaan :
Ø  (what) Apa yang harus dikerjakan
Ø  (who) Siapa yang akan melakukan pekerjaan
Ø  (when) Kapan tindakan tersebut dilakukan
Ø  (where) Dimana tindakan tersebut dilakukan
Ø   (why) Mengapa harus dilakukan
Ø   (how) Bagaimana cara melakukannya

            Perencanaan tersendiri dapat digolongkan dalam beberapa metode yang berbeda. Yang menentukan berhasil atau  tidaknya suatu perencanaan tergantung dengan metode perencanaan yang digunakan.
                       
                        Adapun lima pengklasifikasian rencana sebagai berikut :

a.   Bidang Fungsional mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia 
b. Tingkatan Organisasional mencakup keseluruhan organisasi, teknik-teknik dan isi perencanaan. 
c.Karakteristik rencana mencakup factor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif, dan kualitatif 
d. Waktu mencakup rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang. 
e. Unsur rencana mencakup wujud anggaran, program, prosedur, dan kebijaksanaan.

Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan berjalan maka fungsi managemen yang lain pun tidak dapat berjalan.




B.    Syarat Perencanaan
Perencanaan yang dibuat harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.    Faktual dan realistik
b.   Logis dan rasional
c.    Fleksibel
d.   Kontinuitas
e.    Dialektis

 
C.   Siapa pembuat rencana

a.       Panitia Perencanaan
Panitia ini terdiri dari beberapa unsure yang mewakili beberapa pihak, yang masing-masing membawakan misinya untuk menghasilkan suatu rencana, dengan harapan rencana yang dibuat akan lebih baik.

b.      Bagian Perencanaan
Seringkali tugas perencanaan, merupakan tugas rutin dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ini merupakan satu unit dalam suatu organisasi yang bertugas khusus membuat rencana. Jadi disini tidak ada unsur perwakilan yang mewakili suatu bagian dalam organisasi.

c.       Tenaga Staf
Pada sebuah organisasi atau perusahaan ada dua kelompok fungsional yaitu

d.      Staf (pemikir)
yaitu kelompok yang tidak secara langsung menghasilkan barang atau produk perusahaan, tugasnya menganalisa fakta-fakta untuk kemudian merencanakan sesuatu guna.



D.   Tujuan atau alasan perlu adanya perencanaan

a.  Memberikan pedoman cara-cara pelaksanaan yang efektif dalam mencapai tujuan

b.Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan ekonomis,karena semua potensi yang dimiliki terarah dengan baik pada tujuan.

c. Perencanaan adalah satu usaha untuk memperkecil risiko yang dihadapi pada masa yang akan datang.

d.  Meningkatnya presentasi kesuksesan pencapaian tujuan suatu organisasi.

e. Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur dan bertujuan.

f. Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh pekerjaan

g. Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukuran hasil kerja.

h. Perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian.

i.  Perencanaan merupakan usaha untuk menghindari mismanagement dalam penempatan karyawan.

j.  Perencanaan membantu peningkatan daya guna dan hasil guna organisasi.  


E.    Manfaat Perencanaan
     a.         Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
b.         Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
c.          Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
d.         Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
e.          Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
f.          Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
g.         Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
h.         Menghemat waktu, usaha dan dana.
i.           Standar pelaksanaan dan pengawasan,


F.    Sifat perencanaan
a.     Sifat sifat dari perencanaan
§  Kontribusi terhadap tujuan (contribution of onjective)
Yaitu perencanaan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan.

§  Kedudukan yang istemewa dari suatu perencanaan (primacy of planning)
Bahwa setiap perencanaan selalu mendapat tempat yang pertama dalam suatu proses manajemen dan perencanaan harus mampu memberikan arah terhadap proses manajemen selanjutnya.

§  Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning)
Yaitu perencanaan merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya.

§  Efisiensi dari perencanaan (effeciency of planning)
Rencana yang telah direncanakan dapat tercapai dengan cara yang efisien.


b.     Sifat sifat dari perencanaan yang baik
§  Mengangandung unsure 5w+1H
§  Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang menerima sehingga penafsiran ang berbeda-berbeda dapat ditiadakan.

§  Fleksibel
suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang seebenarnya bila ada perubahan maka tidak semua rencana dirubah dimungkinkan diadakan peneysuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.



G.   Proses penyusunan perencanaan

a.       Menetapkan tugas dan tujuan
Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh.

b.      Observasi dan analisa
Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan.

c.       Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan
Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besar biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.

d.      Membuat sintesa
Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan cara mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyai kelemahan-kelemahan.



H.   Jenis jenis perencanaan
Perencanaan ini terdiri dari:
1.      Perencanaan strategis
Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Tepatnya, rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.

2.      Perencanaan taktis
Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada umumnya melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika dibandingkan dengan rencana strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu fokus yang lebih spesifik dan nyata

3.      Perencanaan operasional
Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer tingkat menegah dan tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan lebih mendekati pada bagian selanjutnya.
Perencanaan operasional dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Rencana sekali pakai          : dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian
tindakan yang mungkin tidak berulang di masa mendatang
Program         :  rencana sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang besar
Proyek            :  rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih tidak kompleks dibandingkan dengan program


2.      Rencana tetap                   :  dikembangkan untuk aktivitas yang berulang
secara teratur selama suatu periode waktu tertentu
Kebijakan                     : rencana tetap yang merinci respons umum organisasi   terhadap suatu masalah atau situasi tertentu


Ø Kerangka Waktu Perencanaan

a.          Rencana Jangka Panjang
Suatu rencana jangka panjang (long-range plan) meliputi banyak tahun, mungkin bahkan beberapa dekade.

b.         Rencana jangka Menengah
Suatu rencana yang agak bersifat sementara dan lebih mudah berubah dibanding rencana jangka panjang. Rencana jangka menengah biasanya meliputi periode satu hingga lima tahun dan terutama penting bagi manajer menengah dan manajer lini.


c.          Rencana jangka Pendek
Seorang manajer juga mengembangkan suatu rencana jangka pendek, yang memiliki kerangka waktu satu tahun atau kurang. Rencana jangka pendek (short-range plan). Terdapat dua jenis rencana jangka pendek yaitu:

§  Rencana tindakan (action plan)
Merealisasikan semua jenis rencana. Ketika sebuah pabrik Nissan siap untuk mengganti teknologinya, manajernya memusatkan perhatian mereka pada penggantian peralatan yang ada dengan peralatan baru secepat mungkin dan seefisien mungkin untuk meminimalkan hilangnya waktu produksi. Dalam banyak kasus, hal ini dapat dilakukan dalam beberapa bulan, dan produksi hanya terhenti selama beberapa minggu. Dengan demikian, suatu rencana tindakan mengkoordinasikan berbagai perubahan aktual pada suatu pabrik tertentu.

§  Rencana reaksi (reaction plan)
Adalah rencana yang dirancang untuk membuat perusahaan dapat bereaksi terhadapa situasi yang tak terduga. Di salah satu pabrik Nissan, peralatan baru tiba lebih awal dari yang diharapkan dan manajer pabrik harus menutup produksi lebih cepat dari yang mereka perkirakan. Oleh karena itu, manajer tersebut harus bereaksi terhadap kejadian yang berada di luar kendali mereka dalam cara yang masih memungkinkan tercapainya tujuan.


I.       Hambatan dalam perencanaan

a.    Tujuan yang Tidak Tepat
Tujuan yang tidak tepat mempunyai banyak bentuk. Membayar deviden yang besar kepada pemegang saham mungkin tidak jika dananya didapatkan dengan mengorbankan penelitian dan pengembangan tujuan mungkin juga tidak tepat jika tujuan tersebut tidak dapat dicapai. Jika Kmart menetapkan tujuan untuk memperoleh lebih bayak pendapatan dibanding Wal-Mart tahun depan, karyawan perusahaan mungkin. Tujuan juga tidak tepat jika tujuan itu menepatkan terlalu banyak penekanan pada ukuran kuantitatif maupun kalitatif dari keberhasilan.

b.   Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat
Dalam beberapa lingkungan, sistem penghargaan yang tidak tepat merupakan hambatan dalam penetapan tujuan dan perencanaan

c.    Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks
Sifat dari suatu lingkungan organisasi juga merupakan hambatan bagi penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Perubahan yang cepat, inovasi teknologi, dan persaingan yang ketat juga dapat meningkatkan kesulitan bagi suatu organisasi untuk secara akurat mengukur kesempatan dan ancaman di masa mendatang

d.   Keengganan untuk Menetapkan Tujuan
Hambatan lain terhadap perencanaan yang efektif adalah tujuan bagi mereka sendiri dan untuk unit-unit yang merupakan tanggung jawab mereka. Alasan untuk ini mungkin adalah kurangnya rasa percaya diri atau takut akan kegagalan\

e.    Penolakan terhadap Perubahan
Hambatan lain dalam menetapkan tujuan dan perencanaan adalah penolakan terhadap perubahan. Perencanaan pada intinya terkait dengan perubahan sesuatu dalam organisasi.

f.    Keterbatasan
Keterbatasan (constraints) yang membatasi apa yang dapat dilakukan organisasi merupakan hambatan utama yang lain.



J.      Mengatasi hambatan pada perencanaan

a.    Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana
Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana.
Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan  keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.

b.   Komunikasi dan Partisipasi
Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan.

c.    Konsistensi /revsi /dan pembaruan
Tujuan seharusnya konsisten baik secara hori zontal maupun secara vertikal .konsistensi horizotal berarti bahwa tujan  seharusnya konsisten diseluru organisasi / dari satu departemen ke departemen lainnya. Konsistensi  vertikal  berarti bahwa tujuan  seharusnya konsisten  dari atas hingga ke bawah   organisasi : tujuan stategis, taktis, dan operasional harus selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang dinamis, tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara berkala. Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan frekuensi yang semakin sering.

d.   Sistem Penghargaan yang Efektif
Secara umum, orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan rencana yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang berasal dari faktor-faktor di luar pengendalian manajemen, orang seharusnya dipastikan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu memiliki konsekuensi hukuman.





BAB III
PENUTUP


A.      KESIMPULAN
Perencanaan merupakan suatu serangkaian program kerja untuk mencappai suatu tujuan atau sasaran yang sudah ditetapkan dengan analisa analisa pilihan tindakan yang dianggap terbaik dan melalui proses tertentu serta memiliki jawaban atas pertanyaan 5W + 1H.
Perencaan yang baik memiliki beberapa syarat dan sifat dan tentunya memiliki sasaran dan tujuan yang benar benar tepat agar tidak terdapat hambatan atau kandala dalam menempuh proses perencanaan
Perencanaan memiliki tujuan agar semua yang direncanakan atau menjadi program kerja terarah dan terkordinasi dengan baik.
Perencanaan memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu rencana strategis, taktik dan juga memiliki jangka waktu seperti rencana jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.



B.      SARAN



          DAFTAR PUSTAKA
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar