MAKALAH
PERKEMBANGAN ILMU PRTANIAN
BUDIDAYA BUAH NANAS
DISUSUN
OLEH
MOCH. FAZRUL HIDAYAT (31312A0033)
Dosen : Ir. Nazaruddin, MP.,
FAKULTAS TEKNIK PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN 2013 / 2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta inayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “BUDIDAYA BUAH NANAS” dan tidak lupa pula salawat
kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW.
Penulis menyadari karya tulis ini
dapat selesai berkat dorongan, kerjasama, serta bimbingan dan masukan – masukan
dari Bapak dan Ibu Dosen serta rekan – rekan di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Mataram, maka ijinkan pada kesempatan ini penulis ingin
menghaturkan terima kasih kepada :
1.
Orang
tua tercinta beserta keluarganya yang selalu mendoakan dan memperhatikan
kehidupan penulis, termasuk diantaranya orang – oirang terkasih dalam hidup.
2.
Ir.
Nazaruddin, MP., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dorongan kepada
penulis.
3.
Dan
semua pihak yang telah membantu.
Mataram, 6 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang …………………………………
4
2. Rumusan Masalah ………………………………… 4
3.
Tujuan …………………………………
5
4. Manfaat …………………………………
5
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah , Klasifikasi Dan Morfologi Nanas …………….…….. 6
B. Jenis Dan Syarat Tumbuh Nanas ……………..…….
8
C.
Teknik Budidaya Nanas ……..……………
10
D.
Hama Dan Penyakit ………..………… 17
E.
Panen Dan Pasca
Panen Nanas ………..………… 22
F.
Manfaat Nanas …………..……… 24
BAB
III PENUTUP
1.
Kesimpulan …………………………
29
2.
Saran ………………………… 29
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Nanas merupakan tanaman buah berupa
semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Memiliki nama daerah
danas (Sunda) dan neneh (Sumatera). Dalam bahasa Inggris disebut
pineapple dan orang-orang Spanyol menyebutnya pina. Nanas berasal dari
Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di domestikasi disana sebelum masa
Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ini ke Filipina
dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, (1599). Di
Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas dikebunkan
di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara
di daerah tropik dan sub tropik.
Sentra penanaman nanas di dunia
berpusat di negara-negara Brazil, Hawaii, Afrika Selatan, Kenya, Pantai Gading,
Mexico dan Puerte Rico. Di Asia tanaman nanas ditanam di negara-negara
Thailand, Filipina, Malaysia dan Indonesia terdapat di daerah Sumatera utara,
Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Pada masa mendatang amat
memungkinkan propinsi lain memprioritaskan pengembangan nanas dalam skala yang
lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya.
Luas panen nanas di Indonesia +
165.690 hektar atau 25,24% dari sasaran panen buah-buahan nasional (657.000
hektar). Beberapa tahun terakhir luas areal tanaman nanas menempati urutan
pertama dari 13 jenis buah-buahan komersial yang dibudidayakan di Indonesia.
2.
Rumusan
Masalah
Ø Bagaimana sejarah perkembangan buah
nanas..?
Ø Bagaimana cara budidaya tanaman
nanas..?
Ø Apa manfaat buah nanas..?
Ø Bagaimana menanam, merawat, serta memanen
buah nanas.?
3.
Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah :
Ø Untuk
mengetahui sejarah nanas
Ø Untuk
mengetahui cara budidaya tanaman nanas.
Ø Untuk mengetahui manfaat dari nanas
Ø Untuk mengetahui perkembangan nanas
di Indonesia
4.
Manfaat
Ø Media informasi bagi mahasiswa
maupun pembaca berkaitan dengan budidaya tanaman nanas
Ø Media informasi bagi pengusaha atau
pedagang penanam buah nanas
BAB II
BUDIDAYA TANAMAN NANAS
A.
SEJARAH , KLASIFIKASI dan MORFOLOGI NANAS
1.
Sejarah Tanaman
Nanas
berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di Brasil. Tanaman ini telah
dibudidayakan penduduk pribumi disana sejak lama. Kemudian pada abad ke-16
orang Spanyol membawa nanas ini ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke
Indonesia pada abad ke-15, (1599).
2.
Klasifikasi dan Morfologi
Dalam
klasifikasi atau sistematika tumbuhan (taksonomi), nanas termasuk dalam famili
bromiliaceae. Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak, terutama nanas
liar yang biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl)
Schultes, A. Fritzmuelleri, A. Adapun secara lengkap, klasifikasi
tanaman Nanas adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan
berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji
tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L)
Merr.
Tanaman
nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan (perennial). Tanaman
nanas terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan tunas-tunas. Akar nanas
dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, dengan sistem perakaran
yang terbatas Akar-akar melekat pada pangkal batang dan termasuk berakar
serabut (monocotyledonae). Kedalaman perakaran pada media tumbuh yang
baik tidak lebih dari 50 cm, sedangkan di tanah biasa jarang mencapai kedalaman
30 cm .
Batang
tanaman nanas berukuran cukup panjang 20-25 cm atau lebih, tebal dengan
diameter 2,0 -3,5 cm, beruas-ruas (buku-buku) pendek. Batang sebagai
tempat melekat akar, daun bunga, tunas dan buah, sehingga secara visual batang
tersebut tidak nampak karena disekelilingnya tertutup oleh daun. Tangkai
bunga atau buah merupakan perpanjangan batang .
Daun nanas
panjang, liat dan tidak mempunyai tulang daun utama. Pada daunnya ada
yang tumbuh dari duri tajam dan ada yang tidak berduri. Tetapi ada pula
yang durinya hanya ada di ujung daun. Duri nanas tersusun rapi menuju ke
satu arah menghadap ujung daun .
Daun nanas
tumbuh memanjang sekitar 130-150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih, permukaan
daun sebelah atas halus mengkilap berwarna hijau tua atau merah tua bergaris
atau coklat kemerah-merahan. Sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna
keputih-putihan atau keperak-perakan. Jumlah daun tiap batang tanaman
sangat bervariasi antara 70-80 helai yang tata letaknya seperti spiral, yaitu
mengelilingi batang mulai dari bawah sampai ke atas arah kanan dan kiri .
Nanas
mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga bersifat
hermaprodit dan berjumlah antara 100-200, masing-masing berkedudukan di ketiak
daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar 5-10
kuntum. Pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas
memakan waktu 10-20 hari. Waktu dari menanam sampai terbentuk bunga sekitar
6-16 bulan.
Pada umumnya
pada sebuah tanaman atau sebuah tangkai buah hanya tumbuh satu buah saja. Akan
tetapi, karena pengaruh lingkungan dapat pula membentuk lebih dari satu buah
pada satu tangkai yang disebut multiple fruit ( buah ganda). Pada ujung
buah biasanya tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh
lebih dari satu yang biasa disebut multiple crown (mahkota ganda).
B.
JENIS DAN SYARAT TUMBUH NANAS
1. Jenis atau
Varietas Nanas
Berdasarkan
habitat tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas,
yaitu : Cayenne (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen
(daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish
(daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar)
dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti
piramida). Varietas kultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah
golongan Cayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di
kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi
banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/kultivar nanas yang
dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang
2.
Syarat Tumbuh
Daerah
penyebaran nanas ialah 300 LU dan 300 LS dari
khatulistiwa. Tanaman nanas memerlukan beberapa persyaratan iklim yang
harus dipenuhi agar dapat tumbuh baik. Faktor iklim ini mencakup curah hujan,
ketinggian, kelembapan, suhu dan cahaya matahari.
Pada umumnya
tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah
hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak
toleran terhadap hujan salju karena rendahnya suhu. 0C.
Nanas tumbuh
pada daerah dataran rendah dengan ketinggian 100-200 m di atas permukaan laut.
Di daerah dataran tinggi, tanaman ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1200
m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100-700 m dpl.
Kelembapan
tanah yang berlebihan pada awal pembungaan dapat menghambat pertumbuhan buah
dan menghasilkan daun yang berlebihan. Sedangkan kelembapan yang berlebihan
pada saat pembungaan akan menurunkan mutu. Suhu yang sesuai untuk budidaya
tanaman nanas adalah 29-32 0C, tetapi juga dapat hidup di
lahan bersuhu rendah sampai 10.
Tanaman
nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-71% dari
kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam.
3.
Kesuburan Tanah
Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok
untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis tanah yang
mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik serta
kandungan kapur rendah
Kesuburan
tanah dapat meningkatkan produktivitas, oleh karenanya tanah yang digunakan
untuk menanam nanas sebaiknya memenuhi kriteria tanah subur. Tanah yang
subur terdiri atas hawa (udara) 25%, air 25 %, mineral 45%, dan bahan organic 5
%. Atas dasar tersebut, maka kesuburan tanah dinilai atas dasar tinggi
rendahnya kadar mineral (unsur hara essensia makro dan mikro) dan mudah
sukarnya mineral diserap tanaman.
Derajat keasaman
yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur (pH
lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan
tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur
Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.
C. TEKNIK
BUDIDAYA NANAS
1.
Teknik Perbanyakan Tanaman.
Teknik
perbanyakan tanaman nanas dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif.
Cara vegetatif dapat digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah,
mahkota buah, stek batang dan dengan cara kultur in vitro. Cara
kultur in vitro biasanya digunakan untuk memproduksi bibit tanaman yang
seragam dalam jumlah besar. Sedangkan cara generatif dengan biji yang
ditumbuhkan dengan persemaian.Kualitas bibit yang baik harus berasal dari
tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama dan penyakit.
Cara
perbanyakan bibit tanaman nanas yang akan ditulis disini adalah dari
bibit tunas batang dan dari stek.
1. Bibit Tunas
Batang.
Adapun cara
pembibitan dari tunas batang adalah sebagai berikut :
a. Memilih
tunas batang yang akan digunakan untuk pembibitan. Tanaman nanas dalam keadaan
sedang berbuah atau telah dipanen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35
cm.
b. Kemudian
memotong daun-daun dekat pangkal pohon, untuk mengurangi penguapan dan
mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat
teduh dan bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.
2. Bibit Nanas
dari Stek.
Adapun cara
pembibitan dari stek adalah sebagai berikut :
a. Memotong
batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm.
b. Membelah potongan
menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas
c. Potongan-potongan
tersebut disemaikan dalam media pasir bersih
d. Setelah 3,5
bulan, bibit akan mencapai ketinggian 25-35 cm. maka bibit bisa langsung
ditanam di kebun
2.
Pembibitan Tanaman.
Adapun
tahap-tahap pembibitan tanaman nanas adalah sebagai berikut :
a. Persemaian
Tanaman.
Persemaian
untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam menyiapkan media semai
dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan
batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian
disemaikan sedalam 1,5 – 2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media
persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup
bak persemaian dengan lembar plastic tembus cahaya (bening).
Stek batang
nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru yang medianya
disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah halus,
pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang halus (1:1).
Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian
perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.
b. Pemeliharaan
Bibit
Pemeliharaan
pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar kondisi
media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit tidak mati. Pemupukan
dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perbandingan kadar yang sudah
ditentukan. Penjarangan dan pemberian pestisida dapat dilakukan jika
diperlukan.
c. Pemindahan
Bibit
Pemindahan
bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur
3-5 bulan.
3. Penanaman
Tanaman.
a. Pengolahan
Media Tanam
Ø Persiapan
Penanaman
nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan
pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim kemarau, dengan
membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada
awal musim hujan. Derajat keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman
nanas dapat tumbuh dengan baik pada pH sekitar 5,5. Jumlah bibit yang
diperlukan untuk suatu lahan tergantung dari jenis nanas, tingkat kesuburan
tanah dan ekologi pertumbuhannya.
Ø Pembukaan
Lahan
Untuk
membuka suatu lahan, perlu dilakukan: membuang dan membersihkan pohon-pohon
atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan limbah
pertanian. Mengolah tanah dengan dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40
cm hingga gembur, karena, bisa berakibat fatal pada produksi tanaman. Biarkan
tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benar-benar matang dan
siap ditanami.
Ø Pembentukan
Bedengan
Pembentukan
bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya
yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan cukup dengan cara
meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan
pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan
selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai
dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan adalah antara 30-40 cm.
Ø Pengapuran
Derajat
kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran
tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur lainnya
dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama
tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan
pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan,
setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.
Ø Pemupukan
Dalam penanaman
nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton per hektar. Cara
pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per
lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK dan urea. Nitrogen (N) sangat
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan
pada awal pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan untuk perkembangan buah,
khususnya nanas. Pupuk urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang
pembungaan.
b. Teknik
Penanaman
Ø Penentuan Pola
Tanam
Pola tanam
merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu
tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman nanas ada beberapa
sistem tanam, yaitu: sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x
150 cm baik dalam maupun antar barisan; 90 x 30 cm jarak dalam barisan 30 cm,
dan jarak antar barisan adalah 90 cm. Sistem baris rangkap dua dengan jarak
tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan
adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan tanaman
sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem baris
rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan
jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm dan jarak
tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan
adalah 90 cm serta sisitem baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm dan
jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
Ø Pembuatan
Lubang Tanam
Pembuatan
lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan system tanam. Ukuran
lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam digunakan pacul,
tugal atau alat lain.
Ø Cara
Penanaman
Penanaman
yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan: (1)
membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih; (2)
mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada lubang tanam yang
tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah
ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh
dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan
penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas jangan
terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah
busuk.
c. Pemeliharaan
Tanaman
Ø Penjarangan
dan Penyulaman
Penjarangan
nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan tidak berbentuk pohon.
Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab ceding-ceding bibit nanas tidak
tumbuh karena kesalahan teknis penanaman atau faktor bibit.
Ø Penyiangan
Penyiangan
diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma pesaing
tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar matahari. Rumput
liar sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu penyiangan tergantung dari
pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk menghemat biaya penyiangan
dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan. Cara penyiangan dilakukan
dengan mencabut rumput dengan tangan/kored/cangkul. Tanah di
sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga
membentuk guludan.
Ø Pembubunan
Pembubunan
diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali
longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan atau
parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit
menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali. Pembubunan
berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan
tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
Ø Pemupukan
Pemupukan
dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan
susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan
berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah:
· Pupuk NPK
tablet (Pamafert)
Bentuk pupuk
berupa tablet, berat 4 gram setiap tablet. Dosis anjuran satu tablet tiap
tanaman
· Pupuk
tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 dan KCl
a. Dosis
anjuran
1: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar.
Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yang sama.
b. Dosis
anjuran 2
mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan
ZA 125 kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha. Pada umur 6 Bulan
dipupuk kandang 10 ton/ha.
Cara
pemberian pupuk dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara
barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan
pada daun terutama pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau ±
900 liter larutan urea per hektar.
Ø Pengairan
dan Penyiraman
Sekalipun
tanaman nanas tahan terhadap iklim kering, namun untuk pertumbuhan tanaman yang
optimal diperlukan air yan cukup. Pengairan /penyiraman dilakukan 1-2 kali
dalam seminggu atau tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas dewasa masih perlu
pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan secara optimal. Pengairan
dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan
nanas kerdil dan buahnya kecil-kecil. Waktu pengairan yang paling baik adalah
sore dan pagi hari dengan menggunakan mesin penyemprot atau embrat.
D.
HAMA DAN PENYAKIT
1.
Hama
a. Penggerek
buah (Thecla basilides Geyer)
Ciri:
Kupu-kupu
berwarna coklat dan kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada permukaan buah,
kemudian menetas menjadi larva; bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung,
bagian bawah datar dan tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek.
Gejala:
Menyerang
buah dengan cara menggerek/melubangi daging buah; buah nanas yang diserang hama
ini berlubang dan mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan
cendawan atau bakteri.
Pengendalian:
(1)
Non kimiawi
Dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian
tanaman yang terserang hama;
(2)
Kimiawi
Dengan menyemprot insektisida yang mangkus dan
sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang
dianjurkan.
b. Kumbang (Carpophilus
hemipterus L.)
Ciri:
Berupa
kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva berwarna putih kekuningan, berambut
tipis, bentuk langsing berkaki 6.
Gejala:
Menyerang
tanaman nanas yang gluka sehingga bergetah dan busuk oleh mikroorganisme lain
(cendawan dan bakteri).
Pengendalian:
Dilakukan
dengan menjaga kebersihan kebun dan pemberian insektisida.
c. Lalat buah (Atherigona
sp.)
Ciri:
Lalat
berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah, kemudian menjadi
larva berwarna putih.
Gejala:
merusak/
memakan daging buah hingga menyebabkan busuk lunak.
Pengendalian:
(1)
non kimiawi
Dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat buah;
(2)
kimiawi
Dengan cara disemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Thiodan
35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
d. Thrips (Holopothrips
ananasi Da Costa Lima)
Ciri:
Tubuh thrips
berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm, berwarna coklat, dan bermata
besar.
Gejala:
Menyerang
tanaman dengan cara menghisap cairan sel daun sehingga menimbulkan
bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat serangan yang berat menyebabkan
pertumbuhan tanaman muda terhambat.
Pengendalian:
(1)
secara non kimiawi
Dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun dan mengurangi ragam
tanaman inang;
(2)
secara kimiawi
Dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP
pada konsentrasi yang dianjurkan.
e. Sisik (Diaspis
bromeliae Kerne)
Ciri:
Serangga
berukuran kecil diameter ± 2,5 mm, bulat dan datar, berwarna putih
kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah dan daun, sehingga
menyebabkan ukuran buah kecil dan pertumbuhan tanaman terhambat.
Pengendalian:
Dapat disemprot dengan insektisida
Decis 2,5 EC atau Curacron 500 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
f. Ulat buah (Tmolus
echinon L)
Ciri:
Serangga
muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta larva/ulat tertutup rambut
halus dan kepalanya kecil.
Gejala:
menyerang
buah nanas dengan cara menggerek dan membuat lubang yang menyebabkan buah
berlubang, bergetah dan sebagian buah memotong bagian tanaman yang terserang
berat.
Pengendalian :
dilakukan
dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida:
Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan
g. Hama lain:
rayap, tikus, nematoda, bintil akar
dan kutu tepung jeruk juga kadang- kadang menyerang tanaman nanas.
2. Penyakit
a. Busuk hati
dan busuk akar
Penyebab:
Cendawan Phytophthora parasitica Waterh
dan P. cinnamomi Rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot,
sedangkan busuk akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu
bermacam-macam tanaman inang, air yang mengalir, alat-alat pertanian, curah
hujan tinggi, tanah yang mengandung bahan organik dan kelembaban tanah tinggi
antara 25-35 derajat C.
Gejala:
Pada daun terjadi perubahan warna
menjadi hijau belang-belang kuning dan ujungnya nekrotis; daun-daun muda mudah
dicabut bagian pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, dan
akhirnya tanaman mati; pembusukan pada system perakaran.
Pengendalian:
(1)
non kimiawi
Dilakukan dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan
sekitar kebun, dan memotong/mencabut tanaman yang sakit;
(2)
kimiawi
Dengan pencelupan bibit dalam larutan fungisida sebelum tanam, seperti
Dithane M-45 atau Benlate.
b. Busuk
pangkal
Penyebab:
cendawan Thielaviopsis
paradoxa (de Seyn) Hohn atau Ceratocystis paradoxa (Dade) C.
Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot. Penyebaran penyakit dibantu
tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan dan
tanah. Gejala:
pada bagian
pangkal batang, daun, buah dan bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna
coklat atau hitam, berbau khas, atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan.
Pengendalian:
(1)
non kimiawi
Dengan melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum
tanamn agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, dan menghindari
luka-luka mekanis;
(2)
kimiawi
Dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida Benlate.
c. Penyakit
Lain
Penyakit
adalah busuk bercak gabus pada buah disebabkan oleh cendawan Pinicillium
funiculosum Thom, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu dan
bercak kuning oleh virus yang belum diketahui secara pasti jenisnya.
Pengendalian:
Harus
dilakukan secara terpadu, meliputi penggunaan bibit yang sehat, perbaikan kultur teknik
budidaya secara intensif, pemotongan/pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit.
d. Gulma
Penurunan
produksi nanas dapat disebabkan oleh banyak dan dominannya gulma karena
pemberian mulsa yang kurang baik sehingga pertumbuhan rumput subur.
E.
PANEN DAN PASCA PANEN NANAS
1. Panen
1) Ciri dan
Umur Panen
Panen buah
nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24 bulan, tergantung dari jenis bibit
yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota bunga berbuah pada umur 24
bulan, hingga panen buah setelah berumur 24 bulan. Tanaman yang berasal dari
tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan, sedangkan tunas akar setelah
berumur 12 bulan. Ciri-ciri buah nanas yang siap dipanen:
a. Mahkota buah
terbuka.
b. Tangkai buah
mengkerut.
c. Mata buah
lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat.
d. Warna bagian
dasar buah kuning.
e. Timbul aroma
nanas yang harum dan khas.
2) Cara Panen
Tata cara
panen buah nanas: memilih buah nanas yang menunjukkan tanda-tanda siap panen.
Pangkal tangkai buah dipotong secara mendatar/miring dengan pisau tajam dan
steril. Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar tidak rusak dan memar.
3) Periode
Panen
Tanaman
nanas dipanen setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan
bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25%
dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan
karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan adalah
membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru.
Penyiapan lahan sampai penanaman dilakukan seperti cara bercocok tanam pada
lahan yang baru.
4) Prakiraan
Produksi
Potensi
produksi per hektar pada tanaman nanas yang dibudidayakan intensif dapat
mencapai 38-75 ton/hektar. Pada umumnya rata-rata 20 ton/hektar, tergantung
jenis nanas dan sistem tanam.
2. Pascapanen
Buah nanas
termasuk komoditi buah yang mudah rusak, susut dan cepat busuk. Oleh karena
itu, setelah panen memerlukan penanganan pascapanen yang memadai.
1) Pengumpulan
Setelah
panen dilakukan pengumpulan buah ditempat penampungan hasil atau gudang
sortasi.
2) Penyortiran
dan Penggolongan
Kegiatan
sortasi dimulai dengan memisahkan buah yang rusak, memar, busuk, atau mentah
secara tersendiri dari buah yang bagus dan normal. Klasifikasi buah berdasarkan
bentuk dan ukuran yang seragam, jenis maupun tingkat kematangannya
3) Penyimpanan
Penyimpanan
dilakukan jika harga turun, sehingga untuk menunggu harga naik maka dilakukan
penyimpanan. Buah nanas biasanya disimpan dalam peti kemas dalam ruangan dingin
yang suhunya sekitar 5 derajat C.
4) Pengemasan
dan Pengangkutan
Kegiatan
pengemasan dimulai dengan mengeluarkan buah nanas dari lemari pemeraman, lalu
dipilih (sortasi) berdasarkan tingkat kerusakannya agar seragam. Kemudian buah
nanas dibungkus dengan kertas pembungkus lalu dikemas dalam keranjang bambu
atau peti kayu atau dos karton bergelombang. Ukuran wadah pengemasan 60 x 30 x
30 cm yang diberi lubang ventilasi. Proses pengangkutan dimulai dengan
memasukkan peti kemas secara teratur pada alat pengangkutan, buah nanas
diangkut dan dipasarkan ke tempat pemasaran.
F.
MANFAAT NANAS
1. Kandungan
Bromelin Pada Tanaman Nanas
Bromelin
merupakan salah satu jenis enzim protease sulfhidril yang mampu
menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul
yang lebih kecil yaitu asam amino. Bromelin ini berbentuk serbuk amori dengan
warna putih bening sampai kekuning-kuningan, berbau khas, larut sebagian dalam:
Aseton, Eter, dan CHCL3, stabil pada pH: 3,0 – 5,5. Suhu optimum enzim bromelin
adalah 50°C- 80°C.
Enzim ini
terdapat pada tangkai, kulit, daun, buah, maupun batang tanaman nanas dalam
jumlah yang berbeda. Dilaporkan bahwa kandungan enzim bromelin lebih banyak
terdapat pada batang yang selama ini kurang dimanfaatkan. Distribusi bromelin
pada batang nanas tidak merata dan tergantung pada umur tanaman. Kandungan
bromelin pada jaringan yang umurnya belum tua terutama yang bergetah sangat
sedikit sekali bahkan kadang-kadang tidak ada sama sekali. Sedangkan bagian
tengah batang mengandung bromelin lebih banyak dibandingkan dengan bagian
tepinya
Berdasarkan
hasil penelitian Muniarti (2006) buah nanas yang masih hijau atau belum matang
ternyata mengandung bromelin lebih sedikit dibanding buah nanas segar yang
sudah matang. Penelitian yang lain menunjukkan buah yang matang karena diperam
memiliki kandungan yang lebih sedikit dibandingkan buah yang masih hijau.
Buah nanas
mengandung enzim bromelin, enzim tersebut terdapat pada hati, kulit, dan
tangkai nanas. Kandungan enzim bromelin pada bagian-bagian buah bervariasi,
kandungan bromelin pada masing-masing bagian buah dapat dilihat pada tabel
berikut :
1.
Kandungan Bromelain dalam Buah Nanas (Murniati, 2006)
Bagian Buah
|
Jumlah Bromelin (%)
|
1. Buah
Utuh Masak
2. Daging Buah Masak 3. KulitBuah 4. Tangkai Buah 5. Buah Utuh Matang 6. Daging Buah Mentah |
1.
0,060-0,080
2. 0,080-0,125 3. 0,050-0,075 4. 0.040-0,060 5. 0,040-0,060 6. 0,050-0,070 |
2.
Manfaat Enzim Bromelin pada Tanaman Nanas
Protein “bromelain”
memiliki potensi yang sama dengan “papain” yang ditemukan pada pepaya
yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas
bermanfaat sebagai penghancur lemak. Dalam bidang industri pangan maupun
nonpangan seperti industri daging kalengan, minuman bir dan lain-lain. Selain
itu Bromelain dapat dimanfaatkan sebagai masker kecantikan, memperbaiki produk
daging kornet, waktu dan memperbaiki pemanggagan roti, pembungkus sosis.
Berikut bebrapa manfaat enzim bromelain ;
a. Mencerna
protein di dalam makanan dan menyiapkannya agar mudah untuk diserap oleh tubuh.
b. Membantu
proses penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan atau peradangan di dalam
tubuh.
c. Membantu
melarutkan pembentukan mukus dan juga mempercepat pembuangan lemak melalui
ginjal
d. Bromelain
juga memiliki asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk
memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting
enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat.
e. Enzim
bromelain membantu membersihkan tubuh dan mengimbangi kadar keasaman dalam
darah. Nanas menaikan kadarbasa darah dan membantu meringankan penyakit edema
dengan cara mengurangi air berlebih di dalam tubuh
3.
Manfaat Lain dari Nanas
Selain enzim
bromelain diatas, dalam tanaman maupun buah nanas tedapat dekstrosa, laevulosa,
manit, sakarosa, asam organik, ergosterol peroksida, asam ananasat, asam sitrat
dan gula.
Secara garis
besarnya, selain manfaat bromelain yang tersebut diatas, nanas memunyai manfaat
lain yang bisa digunakan oleh manusia, antara lain ;
a. mengobati
batuk, demam, haid tidak teratur, membangkitkan nafsu makan, mulas, obat
cacing, radang tenggorokan, sembelit, amandel, sakit kuning, kaplan dan
ketombe.
b. Dapat
menghambat pertumbuhan sel tumor dalam jaringan karena mengandung enzim
peroksidase yang mempunyai keunggulan sebagai komponen anti tumor.
c. Nanas
mengandung citric dan malic acid yang memberi rasa manis dan asam pada buahnya.
Asam ini membuat nanas menjadi bahan makanan yang digunakan secara luas untuk
membuat masakan asam manis.
d. Kandungan
serat dan kalium dalam buah nanas dapat digunakan untuk mengobati obat sembelit
dan gangguan pada saluran air kencing. Minum segelas sari nanas segar
dicampur dengan sedikit lada dan garam berkhasiat untuk menyembuhkan mual-mual
di pagi hari, pengeluaran empedu berlebihan, selesma (flu), wasir dan kurang
darah. Penyakit kulit seperti gatal-gatal, eksim dan kudis juga dapat diobati
dengan diolesi sari buah nanas.
e. Nanas juga
mengandung serat yang berguna untuk membantu proses pencernaan. Menurunkan
kolesterol dalam darah dan mengurangi resiko diabetes dan penyakit jantung.
f. Serat dari
150 gram nanas setara dengan separuh dari jeruk. selain itu kandungan vitamin
dan mineral menjadikan nanas sumber yang bagus untuk vitamin C dan berbagai
macam vitamin lainnya.
g. Asam chlorogen,
yaitu antioksidan yang banyak terdapat di buah-buahan juga dapat ditemukan pada
nanas. Asam ini memblokir formasi dari nitrosamine, zat yang dapat menyebabkan
kanker. Nitrosamine terbentuk ketika daging olahan yang diberi pengawet
dipanaskan pada suhu tinggi.
h. Zat valine
dan leucine yang terdapat di dalam nanas juga dibutuhkan oleh tubuh kita untuk
pertumbuhan dan memperbaiki jaringan otot. Zat ini juga termasuk salah satu zat
esensial yang diperlukan untuk mempertahankan kadar energi tubuh kita.
Adapun kandungan gizi dari nanas menurut BPPHP adalah
sebagai berikut ;
No.
|
Kandungan gizi
|
Jumlah
|
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 |
Kalori
Protein Lemak Karbohidrat Fosfor ZatBesi Vitamin A Vitamin B1 Vitamin C Air Bagian dapat dimakan |
52,00
kal
0,40 g 0,20 g 16,00 g 11,00 mg 0,30 mg 130,00 SI 0,08 mg 24,00 mg 85,30 g 53,00 |
4.
Hal-hal yang perlu diwaspadai dalam nanas
Meskipun ada
seabrek keuntungan dalam mengkonsumsi nanas, namun ada beberapa hal yang perlu
diwaspadai agar tidak terjerumus dalam kessakitan atau penyesalan. Antara lain;
a. Kosumsi yang
berlebihan dapat mengakibatkan keguguran pada ibu hamil, karena enzim ini
sering pula dimanfaatkan sebagai bahan kontrasepsi Keluarga Berencana untuk
memperjarang kehamilan.
b. Bagi beberapa
orang, mengkonsumsi nanas terlalu banyak dapat menyebabkan sakit kepala.
c. Nanas dapat
menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Sebagian orang dapat merasakan
gejala alergi seperti kulit menjadi merah dan gatal setelah mengkonsumsi nanas.
d. Selain itu
nanas juga dapat menyebabkan diare atau mual pada sebagian orang. Hal ini dapat
terjadi jika orang yang alergi terhadap nanas mengkonsumsi nanas dalam jumlah
besar.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Nanas
merupakan tanaman yang berbuah semak dan bersifat tahunan, terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan
tunas-tunas, memiliki beberapa jenis nanas, serta memiliki sifat toleran
terhadap kekeringan dan tidak toleran terhadap musim salju, lebih cocok pada
jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan
organik serta kandungan kapur rendah dengan pH 4,5-6,5.
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://rafiel91.blogspot.com/2012/12/makalah-budidaya-tanaman-nanas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar