LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
REAKSI ALKOHOL
DISUSUN
OLEH
MOCH. FAZRUL HIDAYAT (31312A0033)
PENGAMPU
: Earlyna Sintha Dew. ST.
FAKULTAS TEKNIK PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
MATARAM 2014
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan ini dibuat sebagaia hasil
praktikum kimia organic yang berjudul “Reaksi Alkohol” yang telah dilaksanakan pada :
Hari / Tgl : Jum’at, 4 juli 2014
Tempat : Di Lab. Kimia Lantai II Fakultas
Pertanian
Universitas
Muhammadiyah Mataram,
Nama
: Moch. Fazrul Hidayat
NIM
: 31312A0033
Laporan
ini disahkan pada hari jum’at tanggal 11 juli 2014
Mengetahui
Pengampu
Earlyna Sintha Dew. ST.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta inayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum yang berjudul “Reaksi Alkohol”
dan tidak lupa pula salawat kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW.
Penulis menyadari karya tulis ini
dapat selesai berkat dorongan, kerjasama, serta bimbingan dan masukan – masukan
dari Bapak dan Ibu Dosen serta rekan – rekan di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Mataram, maka ijinkan pada kesempatan ini penulis ingin
menghaturkan terima kasih kepada :
1.
Orang tua tercinta beserta keluarganya
yang selalu mendoakan dan memperhatikan kehidupan penulis, termasuk diantaranya
orang – oirang terkasih dalam hidup.
2.
Earlyna Sintha Dew. ST.
selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan dorongan kepada penulis.
3.
Dan semua pihak yang telah membantu.
Mataram, 5 Juli 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………..
i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………..
ii
KATA PENGANTAR …………………………………..
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN …………………………………..
5
A. Latar
Belakang …………………………………..
5
B. Tujuan …………………………………..
6
C. Manfaat …………………………………..
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………….. 7
BAB III METODE PRAKTIKUM ………………………………….. 8
A. Tempat
dan Waktu …………………………………..
8
B. Bahan
dan Alat …………………………………..
8
C. Cara
Kerja …………………………………..
9
BAB IV PEMBAHASAN …………………………………..
10
A. Hasil
Pengamatan dan Perhitungan …………………………………..
10
B. Pembahasan …………………………………..
11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………….. 12
A. Kesimpulan …………………………………..
12
B. Saran …………………………………..
12
DAFTRA PUSTAKA
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Alkohol
merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelarut. Dalam
laboratorium dan industri alkohol digunakan sebagai pelarut dan reagensia. Dan lkohol merupakan senyawa
seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon.
Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang
tinggi dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan
antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R – OH,
dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin
banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam
air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit
larut. Alkohol dapat berupa
cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan.
Berdasarkan jenisnya,
alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai karbon utama
karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan
alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada
C primer yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH
(C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH
nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain.
Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier
yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain
Alkohol alifatik
merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen. Dengan
bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar terhadap sifat
molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya
lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah
cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol berbobot molekul tinggi tidak
demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup tinggi.
B. Tujuan
a. Mengetahui
dan menunjukkan adanya air pada alcohol
b. Mengetahui
esterifikasi alkohol
C. Manfaat
a. Untuk
mengetahui dan menunjukkan adanya air pada alkohol
b. Untuk
mengetahui esterifikasi
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
Alkohol adalah persenyawaan organik yang mempunyai satu atau
lebih gugus hidroksil. Karena ikatan hidroksil bersifat kovalen, maka sifat
alkohol tidak serupa dengan hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air.
Alkohol diberi nama akhiran-ol.
Alkohol
dapat digolongkan berdasaarkan
a. Letak gugus OH pada atom karbon.
b. Banyaknya gugus OH yang terdapat
(jumlah gugus hidroksilnya).
c. Bentuk rantai karbonya.
Alkohol
yang paling sederhana adalah methanol (CH3OH) atau disebut juga alkohol kayu.
Methanol merupakan larutan mudah menguap yang tidak berwarna dan dapat
bercampur dengan air pada segala perbandingan. Methanol di jual sebagai spirtus
untuk bahan bakar. Methanol sangat beracun, bila tercium atau terhirup dapat
menyebabkan kebutaan dan lumpuh.
Alkohol
lain yang banyak digunakan adalah etanol (CH3CH2OH). Minuman beralkohol
mengandung etanol dengan konsentrasi berbeda. Etanol dapat menekan susunan
saraf pusat. Dapat digunakan sebagai antiseftik dan pengawet, sebab dapat
mengkoagulasikan protoplasma. Alkohol dapat juga dihasilkan dari karbohidrat
secara biologis yaitu dengan bantuan kerja enzim zymase ( terdapat dalam sel khamir
atau yeast).
Alkohol
dengan rantai aromatic bersifat lebih asam dari pada alkohol – alkohol
alifatik. Ini disebabkan karena terjadinya delekalisasi electron pada cincin
aromatic yaitu electron pada oksigen (O2) dan hydrogen (H2) cenderung tertarik kea rah cincin aromatic.
BAB
III METODE PRAKTIKUM
A. Tempat
dan Waktu
Hari/Tgl : Jum’at, 4 juli 2014
Tempat : Di Lab. Kimia Lantai II Fakultas
Pertanian
Universitas
Muhammadiyah Mataram,
B. Bahan
dan Alat
Bahan
:
·
Alcohol 50%
·
CuSO4
·
Asam sulfat
·
Kalium karbonat
·
Etanol
·
Aquades
Alat
:
·
Tabung reaksi 5 buah
·
Spatula 2 buah
·
Gelas arloji 2 buah
·
Pipet tetes
·
Pipet volume 3 buah
·
Neraca analitik
C. Cara
Kerja
a. Penunjukkan
adanya air
§ Pertama,
Masukan 5 ml alcohol 50% kedalam tabung reaksi, timbang 2 gr CuSO4
dengan menggunakan neraca analitik dan masukan kedalam tabung yang berisi
alcohol, kemudian kocok.
§ Amati
perubahannya,
§ Masukan
5 ml alcohol 50% kedalam tabung reaksi, kemudian masukan 2 gr K2CO3,
kocok, dan
§ Amati
perubahan yang terjadi
b. Esterifikasi
Alkohol
§ Masukan
2 ml etanol kedalam tabung reaksi
§ Kemudian
masukan beberapa tetes asam asetat
§ Selanjutnya
tambahkan asam sulfat pekat sebanyak 5 ml (tutup dengan kapas)
§ Masukan
kedalam gelas ukur yang sudah di disi aquades 25 ml selama 2 menit
§ Amati
perubahan yang terjadi
BAB
IV PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan dan Perhitungan
a. Penunjukkan
adanya air
§ Alkohol
50% 5 ml + CuSO4 2 gram
Larutan
menghasilkan endapan berwarna biru
§ Alkohol
50% 5 ml + K2CO3 2 gram
Larutan berwarna putih
b. Esterifikasi
alkohol
Etanol 2 ml + Asam asetat + Asam sulfat pekat
masukan pada gelas ukur 25 ml yang sudah diisi aquadest
Larutan bening bergelembung dan terasa panas
B.
Pembahasan
a. Mengetahui kadar air yang terkandung
dalam alkohol.
Ø Alkohol 50 % 5 ml dan CuSO4 padat 2
gram
larutan berwarna biru tua hal ini terjadi
karena pada penambahkan CuSO4 anhidrat sukar larut. CuSO4 merupakan
padatan putih, jika terkena air akan terbentuk garam hidratnya yang akan
berubah menjadi biru. Jadi jika alkohol mengandung air akan diketahui dengan
terjadinya perubahan warna biru. Hal tersebut menunjukkan adanya air dalam
semua sampel alkohol.
Ø Alkohol 50% 5 ml dan K2CO3 2 gram
Larutan
berwarna putih
b. Esterifikasi
Alkohol
Masukan 2 ml etanol kedalam tabung
reaksi yang di tambah dengan asam asetat dan asam sulfat pekat kemudian di
masukan dalam gelas ukur 25 ml yang sudah di isi dengan aquadest
Hasil yang
diperoleh larutan bening berwarna coklat bening terasa panas dan
bergelembung.
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Alkohol merupakan persenyawaan organic yang
mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil karena ikatan hidroksil bersifat
kovalen, maka sifat alcohol tidak serupa dengan hidroksida, tetapi lebih
mendekati sifat air.
Pada praktikum pertama
CuSO4
merupakan padatan putih dan berubahan menjadi warna biru setelah
dimasukan dalam alcohol karena adanya air dalam alcohol.
Pada
praktikum ke dua
Masukan 2 ml etanol kedalam tabung
reaksi yang di tambah dengan asam asetat dan asam sulfat pekat kemudian di masukan
dalam gelas ukur 25 ml yang sudah di isi dengan aquadest
Hasil yang diperoleh larutan bening berwarna coklat
bening terasa panas dan bergelembung. Bergelembung karena adanya air
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar